Doc: Mauliediya Yassin

 Oleh Mauliediya Yassin

Pentas Teater Lidi dalam peluncuran buku puisi "Jalan Sunyi" karya alm. Vanera El Arj (Penyair Wonosobo) persembahan dari Lentera International, yang diadakan di kampus Al-Khairiyah Cilegon, malam tadi (30/3/2016).
      Lagu "Indonesia Raya" menjadi pembuka acara yang juga menampilkan Parade Deklamator Muda Cilegon. Panitia dan seluruh audience berdiri dan menyanyikan lagu kebangsaan dipandu oleh seorang drigen wanita yang tampak luwes memandu.
     Sambutan serta doa-doa dari pihak-pihak terkait turut membuka acara dengan sangat khidmat. Setelah doa dipanjatkan, seiring Fatiha kami hadiahi untuk penyair kelahiran 1989 yang meninggal dunia karena sakit yang menyerangnya itu, Sanggar Puspa Arum Cilegon tampil menyuguhkan tarian yang sangat apik dan menarik audience.
      Acara dilanjutkan dengan Parade Deklamator Muda Cilegon. Satu per satu Deklamator membacakan puisi karya El yang terhimpun dalam buku "Jalan Sunyi". Kemudian acara diselingi dengan pementasan Teater Lidi Cilegon yang juga menarik perhatian audience, serta menambah kesan mistis-harmonis yang dilahirkan dari redup lampu dan suara-suara yang geletar. Dan Parade Deklamator dilanjutkan kembali.
     Dalam ruang yang cukup luas itu, kehadiran alm. El terasa menyibak kenangan para sahabat yang mengenalnya secara utuh maupun sebagian. Aroma berkabung begitu kental, begitu lekat, terlebih di ujung kanan panggung utama, panitia menyediakan layar proyeksi yang menampilkan 'siapa sosok' Vanera El Arj dalam bentuk narasi. Di tengah-tengah sambaran kilat dan petir yang mengantarkan hujan deras sedari awal mula acara itu, ada sekelumit kisah yang pada akhirnya membuatku berpikir bahwa memang kematian bisa kapan saja menghampiri. Seseorang bisa dilupakan begitu saja, tapi tidak dengan karyanya. [*]