Doc: Istimewa (@KubahBudaya_) |
Oleh Mauliediyaa Yassin
Diskusi minggu ke-3 Kubah Budaya periode 2016-2018, diisi oleh pengurus Divisi Bahasa dengan materi bertajuk "Dunia literasi di media massa" (Sabtu, 20/02). Encep
Abdullah, yang karyanya sudah malang melintang di media massa--baik
Lokal maupun Nasional dan beberapa media online, tampil sebagai
pembicara.
Dalam kesempatan itu, Encep berbagi pengalaman
bagaimana cara membaca peluang untuk mengirimkan tulisan agar bisa
dimuat di media massa. Selain itu, Encep
juga memaparkan seberapa besar pengaruhnya suatu karya yang ditulis dan
dipublikasikan ke media massa bagi dunia literasi.
Menurutnya, suatu karya yang hanya diendapkan, tidak akan memberikan
apa-apa. Dari segi mental juga tidak akan membentuk keberaniaan dan rasa
percaya diri yang tangguh jika tulisan itu tidak dipublikasi, sebab
tidak akan ada filter yang menyaring baik atau buruknya suatu karya yang
ditulis.
Dengan semangat yang luar biasa--para peserta diskusi yang sebagiannya adalah pemula dalam dunia tulis-menulis, mendengarkan dan mengajukan beberapa pertanyaan terkait karya dan media massa. Bersama pembicara, mereka saling bertukar pengalaman tentang karya dan pengaruh media massa pada karya itu sendiri.
Di akhir diskusi yang berlangsung selama hampir 2 jam itu, Encep Abdullah memberikan "sweet note" kepada para peserta. Dari kaca mata pembicara, media massa merupakan wadah untuk membuka jaringan dan relasi di dunia literasi. Menurutnya lagi, menulis adalah kegiatan merefleksikan apa saja yang ditemui setiap hari. Tak terkecuali para pengritik yang mengomentari tulisan yang terbit di media massa. Semakin banyak orang yang memberikan kritikan terhadap karya yang dibuat, harusnya semakin besar motivasi diri untuk memperbaiki kualitas karya tulis itu sendiri. [*]
Dengan semangat yang luar biasa--para peserta diskusi yang sebagiannya adalah pemula dalam dunia tulis-menulis, mendengarkan dan mengajukan beberapa pertanyaan terkait karya dan media massa. Bersama pembicara, mereka saling bertukar pengalaman tentang karya dan pengaruh media massa pada karya itu sendiri.
Di akhir diskusi yang berlangsung selama hampir 2 jam itu, Encep Abdullah memberikan "sweet note" kepada para peserta. Dari kaca mata pembicara, media massa merupakan wadah untuk membuka jaringan dan relasi di dunia literasi. Menurutnya lagi, menulis adalah kegiatan merefleksikan apa saja yang ditemui setiap hari. Tak terkecuali para pengritik yang mengomentari tulisan yang terbit di media massa. Semakin banyak orang yang memberikan kritikan terhadap karya yang dibuat, harusnya semakin besar motivasi diri untuk memperbaiki kualitas karya tulis itu sendiri. [*]
No comments:
Post a Comment