#1

 

Oleh Tria Putra Kurnia

Dekatkan telingamu
Biarkan kusampaikan abjad demi abjad yang sengaja kususun sebelumnya
Di muka senja
Aku telah rapuh sebagai manusia
Sedikit saja getaran ombak
Seketika Kulitku terkoyak
Satu demi satu penunjang tubuhku retak
Runtuh tubuh seketika
Tersungkur di pasir yang tak sepenuhnya basah

Di matamu
Aku bisa melihat bagaimana camar camar berpulang
Gerak gelombang
Duka yang tertahan
Bahkan getir yang kau simpan

Detik bertumpuk
Wajahmu tertunduk
Waktu semakin cepat saja menggulung senja
Bayang tubuhmu semakin panjang
Di seberang sana
Beribu langkah tercipta
Berarak pulang
Menuju akhir yang disiapkan
Gelap semakin cepat tiba
Menyisakan sedikit percik bara di batas pandangan kita
Juga setitik merah yang menyala di ujung rokokmu
Yang sebentar lagi menjelma menjadi abu
Tak ada yang tersisa

Duduklah sebentar lagi
Sebelum kau pulang
Dan kembali terlelap di tubuhnya
Aku ingin merekam segalanya
Dengan mataku
Dengan telingaku
Dengan sedikit menyentuhmu

Dan jika mungkin
Aku ingin merasakan kemarau di bibirmu
mencipta hujan
Agar ada jejak yang tercipta
Dan selalu bisa kau baca seterusnya

Sudah waktunya bagi para peziarah berpulang
Biduk biduk mulai berpendar
Perlahan menjauh
Membawa tubuh tubuh yang berselimut doa
Menantang badai
Menentang takdir
Menjemput maut
Dan tenggelam dalam gelap

Aku akan tetap di sini
Memeluk bayanganku sendiri
Menghitung detik
Sampai saat kudengar lagi
Langkahmu mendekat
Dan kembali

2016

Unknown

Phasellus facilisis convallis metus, ut imperdiet augue auctor nec. Duis at velit id augue lobortis porta. Sed varius, enim accumsan aliquam tincidunt, tortor urna vulputate quam, eget finibus urna est in augue.

No comments:

Post a Comment