![]() |
Oleh Tria Putra Kurnia
“Ini yang seharusnya ada di Banten!” itu yang ada di otak saya saat menyaksikan launching album kompilasi yang berjudul Banten Berdansa. Sebuah album kompilasi musisi Banten khususnya dalam scene musik reggae, SKA, dan Rocksteady.
Banten Berdansa. Sebuah album kompilasi yang memuat 10 karya musisi lokal Banten. Album kompilasi yang direlease oleh Hooliglam Record dan didukung oleh PT MS KEMAKMURAN (HONDA) ini cukup menarik perhatian. Karena ini adalah album kompilasi pertama musisi SKA dan Reggae di Banten. Album yang berisi sepuluh lagu karya musisi lokal Banten ini layak diperhitungkan. Dengan harga Rp. 20.000,- dan mendapat bonus poster, kita sudah bisa menikmati karya-karya dengan kualitas cukup baik dan ciamik. Grup band yang menyertakan karyanya dalam album ini diantaranya adalah; SPLOIST, REGGAETARIAN, THE RUNNINGMAN, FARMFAMS, DISCRIDISCRI, KUMBUREBA, GOODFELLAZ, ASEP TOWAL TOWEL, ASAM MANIS, dan THE SUNSHINE.
22 Maret 2014, area parkir Mall of Serang menjadi saksi bangkitnya kebersamaan musisi Reggae dan SKA di Banten. Sekitar sembilan band yang masuk dalam album kompilasi tersebut menghibur para penikmat scene musik ini. Penonton yang didominasi oleh para pelajar yang baru pulang sekolah berdesakan di depan panggung untuk berpesta dan berdansa mengikuti lagu yang dimainkan oleh para pengisi acara. Mereka berdansa dan bernyanyi sepanjang lagu yang dimainkan oleh musisi-musisi yang tampil. Beberapa bendera berkibar di sana-sini. Dari yang berukuran kecil hingga yang berukuran besar. Kami berpesta, kami berdansa.
Ada yang menarik dalam album kopilasi ini. yaitu sebuah jingle Honda yang diaransemen ulang oleh SPLOIST. Jingle tersebut diaransemen ulang dengan rapi menjadi musik SKA! Bayangkan bagaimana jadinya. Menarik dan ciamik. Ingin dengar? Beli albumnya.
Dalam album ini pun, ada dua lagu yang sedikit jenaka. Yaitu lagu Banjir yang dibawakan oleh ASEP TOWAL TOWEL dan Pesta yang dibawakan oleh DISCRIDISCRI. Lagu yang jika didengarkan sedikit akan mengundang senyum di wajah para pendengarnya. “….Jomblo di rumah saja…” begitulah penggalan lirik Pesta yang dibawakan oleh DISCRIDISCRI. Menarik bagaimana DISCRIDISCRI membuat lagu tersebut dengan lirik yang sedikit nakal. Menyentil para jomblo dengan jenakanya. Lalu sebuah lagu dengan lirik sederhana yang dibawakan oleh ASEP TOWAL TOWEL mengajak kita agar tidak membuang sampah dan menebang pohon sembarangan. Agar tidak BANJIR! Seperti judul lagunya.
Sepuluh band. Dengan aksi panggung yang luar biasa dan materi lagu yang menarik, menjadi satu dari sekian ribu hal yang menghiasi kota serang pada malam minggu 22 Maret. Ini persta kita!.
Semoga acara launching album kompilasi Banten Berdansa ini menjadi titik tolakan untuk scene musik Reggae, SKA, dan Rocksteady untuk lebih berkembang jauh agar scene musik ini tidak berhenti di tempat.
“…jangan pernah biarkan sedih itu membelenggumu. Yakinlah bahwa Tuhan akan indahkan weekendmu. Dansa mari kita berdanska. Dansa lewati malam bersama. Dansa danska di akhir pekan. Lupakan semua beban menghadang….”
Sebuah lagu dari SPLOIST berhasil menutup acara dengan baik.
Di bawah hujan kami berdansa. Di bawah hujan kami berpesta. (*)
No comments:
Post a Comment